Senin, 14 April 2014

Jantung

Jantung adalah salah satu organ vital tubuh yang berfungsi untuk memompa darah bersih ke seluruh tubuh dan darah kotor ke paru-paru. Jika terjadi gangguan pada jantung maka fungsi pemompaan darah akan terganggu bahkan bisa berakibat pada kematian.
a. Aritmia

Aritmia didefinisikan sebagai kelainan elektrofisiologi jantung dan terutama kelainan system konduksi jantung. Aritmia adalah gangguan pembentukan dan/atau penghantaran impuls.

Gejala – gejala aritmia adalah :

  • Pusing
  • Sesak napas atau nyeri dada
  • Kelelahan
  • Pasien mengalami kebingungan
Apa yang menyebabkan aritmia?

  • ·  Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi).
  • ·  Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.
  • ·  Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat anti aritmia lainnya.
  • ·  Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia).
  • ·  Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.
  • ·  Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
  • ·  Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis).
  • ·  Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).
  • ·  Gangguan irama jantung akibat gagal jantung.
  • ·  Gangguan irama jantung karena karmiopati atau tumor jantung.
  • · Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung).

Penanganan aritmia :

Pada prinsipnya tujuan terapi aritmia adalah (1) mengembalikan irama jantung yang normal (rhythm control), (2) menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control), dan (3) mencegah terbentuknya bekuan darah.
Obat yang dapat dipakai diklasifikasikan oleh Vaughan Williams adalah :
• Klas 1: Golongan Penyekat Na
  • Ia : Quinidin, Procainamid,Disopyramid
  • Ib : Lidocain, Mexiletin, Phenitoin
  • Ic : Propafenon, Flecainamid.
• Klas II: Gol Penyekat Beta à Propanolol, Bisoprolol
• Klas III: Gol. Obat yang memperpanjang Pot. Aksi dan Repolarisasi ( Paling Aman)àAmiodaron, Sotalol, Bretilium
• Klas IV:Gol.Ca – Antagonis àVerapamil,Diltiazem
b. Gagal Jantung Kongestif

Merupakan gejala klinis yang disebabkan oleh pompa yang lemah” tidak dapat memenuhi keperluan terus-menerus dari tubuh akan oksigen dan zat nutrisi. ketidakmampuan jantung dalam memompa darah dalam jumlah yang cukup bagi kebutuhan metabolisme tubuh. Sebagai akibat dari :
  • dinding jantung merentang untuk menahan lebih banyak darah
  • dinding otot jantung menebal untuk memompa lebih kuat
  • ginjal menyebabkan tubuh menahan cairan dan sodium. Ini menambah jumlah darah yang beredar melalui jantung dan pembuluh darah.
  • Tubuh anda mencoba untuk berkompensasi dengan melepaskan hormon yang membuat jantung bekerja lebih keras. Dengan berlalunya waktu, mekanisme pengganti ini gagal dan gejala-gejala gagal jantung mulai timbul. Seperti gelang karet yang direntang berlebihan, maka kemampuan jantung untuk merentang dan mengerut kembali akan berkurang. Otot jantung menjadi terentang secara berlebihan dan tidak dapat memompa darah secara efisien.
Gejala :

Gejala utama yang timbul bervariasi antar beberapa orang. Gejala yang sering muncul adalah sesak napas (terutama ketika beraktivitas) dan kelelahan yang menyebabkan gangguan pada aktivitas fisik yang sedang dijalani.
Penanganan Gagal Jantung Kongestif :

  • Diuretic
  • Angiotensin Reseptor Blocker
  • Digoxin
  • Penyekat Beta à Propanolol, Bisoprolol

c. Angina

Angina adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika tidak cukup darah yang kaya oksigen mengalir ke otot jantung. Rasa sakit juga dapat terjadi di bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung. Kondisi berawal dari kondisi di mana terdapat plak (plak) yang terbentuk di dalam pembuluh darah jantung. Sedangkan pembuluh darah jantung berfungsi menyuplai darah otot jantung dengan darah yang kaya mengandung oksigen. Dengan adanya plak, maka arteri koroner menyempit sehingga aliran darah ke otot jantung akan berkurang. Akibatnya suplai oksigen juga akan berkurang. Jika aliran darah ke jantung benar-benar diblokir. Keadaan ini yang disebut dengan angina atau serangan jantung. Tanpa perawatan cepat, serangan jantung dapat mengakibatkan masalah serius dan bahkan kematian.

Tiga tipe angina :
  • ·    Angina stabil : Tipe angina yang ditimbulkan oleh ketidak-seimbangan antara keperluan jantung akan darah beroksigen dan jumlah yang tersedia. “Stabil”, berarti aktivitas yang sama menimbulkannya; terasa sama setiap kali; dan reda dengan istirahat dan/atau obat minum. Angina stabil adalah tanda peringatan penyakit jantung, dan harus dievaluasi oleh dokter. Jika pola angina berubah, maka dapat meningkat menjadi angina tak-stabil.
  • ·         Angina tak stabil : Tipe angina ini dianggap sindrom koroner akut. Mungkin merupakan gejala baru atau perubahan dari angina stabil. Angina mungkin muncul lebih sering, lebih mudah muncul saat istirahat, terasa lebih parah, atau berlangsung lebih lama.Meskipun angina ini sering dapat diredakan dengan obat minum, tetapi bersifat tak stabil dan mungkin meningkat menjadi seragan jantung. Biasanya dibutuhkan pengobatan medis yang lebih mendalam, atau suatu prosedur perlu dilakukan. Angina tak-stabil merupakan sindrom koroner akut, dan harus diobati sebagai gawat-darurat.
  • ·       Angina varian (kejang koroner) : Arteri koroner bisa menjadi kejang, yang mengganggu aliran darah ke otot jantung (iskemia). Ini terjadi pada orang tanpa penyakit arteri koroner yang signifikan, Namun, dua per tiga dari orang dengan angina varian mempunyai penyakit parah dalam paling sedikit satu pembuluh, dan kekejangan terjadi pada tempat penyumbatan. Tipe angina ini tidak umum dan hampir selalu terjadi bila seorang beristirahat – sewaktu tidur. Anda mempunyai risiko meningkat untuk kejang koroner jika Anda mempunyai: penyakit arteri koroner yang mendasari, merokok, atau menggunakan obat perangsang atau obat terlarang (seperti kokain). Jika kejang arteri menjadi parah dan terjadi untuk jangka waktu panjang, serangan jantung bisa terjadi.
Gejala :
Nyeri dada
Penanganan angina :

  • Terapi non farmakologi
Mengatur pola hidup dengan cara mengurangi kebiasaan merokok,
  • Terapi farmakologi
1.      Penyekat Beta à Propanolol, Bisoprolol
2.      Nitrat à ISDN, Nitrogliserin (NTG),
3.      Calsium Chanel Antagonis à verapamil, diltiazem
4.      Antiplatelet à aspirin, tiklopidin, klopidogrel, warfarin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar