Google+ Facebook Twitter MySpace

Dari Indra untuk Indonesia

 

Sabtu, 14 Desember 2013

Peran Penisilin dalam Biologi Molekuler

0 komentar
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Penisilin dalam Biologi Molekuler” ini dengan baik. Makalah ini dibuat agar menambah sedikit pengetahuan kita mengenai pengetahuan biologi molekuler khususnya dalam bidang farmasi, sehingga kita dapat memahami apa sebenarnya biologi molekuler pada peranan antibiotik. Sebelum kita membahas lebih jauh, diperlukan suatu pemahaman khusus mengenai hal-hal mendasar yang ada pada biologi molekuler. Untuk itu penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua termasuk penulis. Kami mohon maaf jika makalah ini banyak kekurangan maka dari itu kami mengharapkan agar para pembaca makalah ini dapat memberikan saran serta kritiknya untuk perbaikan yang semestinya.

                                                                                         Palangkaraya, Desember 2013



                                                                                                             Penulis

 Daftar Isi
 Kata Pengantar ......…………………………………..………………………...1
 Daftar Isi ..………………………………………..……………………...2
 BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang .…...…………………………………………………………...3
 1.2 Rumusan Masalah …....…………………………………………………………...3
 1.3 Tujuan Penulisan …....…………………………………………………………...4
 1.4 Manfaat Penulisan .......……………………………………………………………4
 BAB II PEMBAHASAN
 2.1 Pengertian Biologi Molekuler ..........………………………………………………....5
 2.2 Pemanfaatan Biologi Molekuler .……..………………………………………...............5
 2.3 Antibiotik Golongan Penisilin …..........……………………………………………..6
 BAB III  PENUTUP 3.1 Kesimpulan ..……………………………………………………………...10
 3.2 Saran ..……………………………………………………………...10
 DAFTAR PUSTAKA ....…………………………………………………………….11


                                                                          BAB I
                                                                  PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang
 Bioteknologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Di bidang kesehatan perkembangan biologi molekuler memberi dampak pada hampir semua ilmu pre-klinik seperti: genetika, histologi, embriologi, fisiologi, mikrobiologi, parasitologi, patologi, imunologi, dan farmakologi. Dalam ilmu farmakologi terdapat banyak cabang ilmu tentang obat-obatan, salah satunya yaitu antibiotik yang berperan penting dalam biologi molekuler. Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibotik tersebut terbagi dalam beberapa golongan seperti Penisilin.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian biologi molekuler ?
2. Bagaimana pemanfaatan biologi molekuler dalam dunia kefarmasian (peran antibiotik dalam biologi molekuler) ?
3. Apakah itu antibiotik golongan penisilin ?

 1.3 Tujuan Penulisan
 1. Agar dapat mengetahui definisi dari biologi molekuler
 2. Dapat mengetahui manfaat biologi dalam kefarmasian khususnya antibiotik dalam biologi molekuler.
 3. Mengetahui tentang antibiotik golongan penisilin.

 1.4 Manfaat Penulisan
 Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
 1. Menambah wawasan kita terhadap biologi molekuler.
 2. Kita menjadi tahu bagaimana peranan antibiotik dalam biologi molekuler
 3. Kita menjadi tahu tentang antibiotik dalam biologi molekuler khususnya pada golongan penisilin.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biologi Molekuler
Biologi Molekuler adalah cabang dari ilmu biologi yang memfokuskan kajiannya dalam bidang makromolekul, lipid, protein dan komponen molekul lain dari sel.

2.2 Pemanfaatan Biologi Molekuler Dalam Bidang Farmasi (Peran Antibiotik Dalam Biologi Molekuler) Biologi molekuler juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi karena di bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme tubuh. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel. Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.Antibiotika oral mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadang kala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.

2.3 Antibiotik Golongan Penisilin
Penisilin merupakan suatu asam organik, berbentuk kristal, berwarna putih yang sedikit larut dalam air tetapi larut baik dalam pelarut organik. Sebaliknya garam – garam penisilin sangat baik larut dalam air dan stabil antara pH 6 dan 6,5. Penisilin terdiri dari dua cincin berupa satu inti siklik pada gugus amida dapat diikat berbagai jenis radikal dan diperoleh berbagai jenis penisilin. Dalam suasana basa atau oleh pengaruh enzim β-laktamase seperti penisilinase yang disekresi oleh mikroba tertentu, maka inti laktam terbuka dan terbentuk asam penisilinoat. Oleh pengaruh amidase dirantai samping terbentuk asam 6-aminopenisilinat. Selanjutnya oleh pengaruh asam terjadi hidrolisa dan diperoleh penisilamin dan aldehid, sehingga aktivitas antimikrobanya berkurang. Penisilin di peroleh dari jamur Penicillinum chrysogenum.

a. Aktifitas
Penisilin dan turunannya bersifat bakterisid terhadapat terutama kuman gram positif dan hanya beberapa kuman gram negatif. Sebagaimana telah di utarakan, antibiotika bakterisid ini tidak dapat di kombinasikan dengan bakteriostatika seperti tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin dan asam fusidat. Ini karena zat-zat yang disebutkan terakhir menghambat pertumbuhan sel dan dindingnya.

b. Mekanisme Kerja Berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotik Penisilin termasuk antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba. Efek bakterisid diberikan pada mikroba yang sedang aktif membelah. Pada waktu berlangsungnya pembelahan, sebagian dari dinding sel induk dilisis oleh suatu asetilmuramidase. Dinding sel bakteri terdiri dari mukopeptida. Transpeptidase terlibat dalam pembentukan dinding sel baru. Enzim ini diblokir oleh penisilin sehingga pembentukan dinding sel tidak sempurrna yang mengakibatkan matinya bakteri. Oleh karena dinding sel kokus gram positif terdiri dari 60 % sedangkan kokus gram negatif hanya mengandung 10 % mukopeptida, maka spektrum antimikroba dari penisilin tidak luas.

 c. Efek samping • Reaksi hipersensitif, mulai ruam dan gatal sampai serum sickness dan reaksi alergi sistemik yang serius • Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa berbulu lembut, muntah, diare. • Mudah marah, halusinasi, kejang.

d. Wanita Hamil dan Laktasi Semua Penisilin dianggap aman bagi wanita hami dan menyusui, walaupun dalam jumlah kecil terdapat dalam darah janin dan air susu ibu

e. Interaksi Obat Lamanya obat di perpanjang oleh obat-obatan encok probenesid dan sulfinpirazon, juga oleh asetosal dan indometasin. Kombinasi dengan probenesid sering di gunakan untuk maksud tersebut. Efek penisilin di kurangi oleh antibiotika bakteriostatis (tetrasiklin, kloramfenikol, dan makrolida)

 f. Penggolongan Penisilin dapat dibagi dalam beberapa jenis menurut aktifitas dan resistensinya terhadap laktamase sebagai berikut. 1. Zat-zat spectrum-sempit: benzilpenisilin, penisilin-V, dan fenetisilin. Zat-zat ini terutama aktif terhadap kuman gram positif dan diuraikan oleh penisilinase. 2. Zat-zat tahan-laktamase : metisilin , kloksasilin dan flukloksasilin. Zat ini hanya aktif terhadap Stafilokok dan Streptokok. Asam klavulanat, sulbaktam, dan tazobaktam memblokir laktamase dan dengan demikian menjamin aktivitas penisilin yang diberikan bersamaan. 3. Zat-zat spektrum-luas: ampisilin dan amoksilin, aktif terhadap kuman gram –positif dan sejumlah kuman gram-negatif, kecuali antara lain Pseudomonas, Klebsiella, dan B. fragilis. Tidak tahan-laktamase, maka sering digunakan terkombinasi dengan suatu laktamase-blocker. 4. Zat-zat anti-Pseudomonas: tikarsilin dan piperasilin. Antibiotic spectrum-luas ini meliputi lebih banyak kuman gram-negatif, termasuk Pseudomonas, Proteus, Klebsiella, dan Bacteroides fragilis. Tidak tahan-laktamase dan umumnya digunakan bersamaan dengan laktamase-blocker.

g. Khasiat Obat Golongan penisilin digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran nafas bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronis, neumonia, saluran kemih (kandung kemih dan ginjal).

h. Derivate Penisilin Indikasi : infeksi tenggorokan, otitis media, streptococcus endo karditis, meningokokus, meningitis, pneumonia dan profilaksis amputasi pada lengan dan kaki. Kontra indikasi : hipersensitifitas (alergi) terhadap penisilin Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, shock anafilaktik, diare. Sediaan : benzatin penisilin G (generik) injeksi.
1. Benzil penisilin (penisilin G)

2. Fenoksi metal penisilin (Penisilin V) Indikasi : tonsillitis, otitis media, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus. Kontra indikasi : hipersensitifitas (alergi) terhadap penisilin Efek Samping : reaksi alergi berupa urtikaria, nyeri sendi, shock anafilaktik, diare. Sediaan :

 3.. Ampisilin Indikasi : infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus. Kontra Indikasi : alergi (hipersensitif) terhadap penisilin. Efek Samping : mual, diare, ruam, kadang-kadang colitis. Sediaan : ampisilin (generik) kapsul 250 mg, kaptab 500 mg, serbuk injeksi, sirup kering

4. Amoksisilin Indikasi : infeksi saluran kemih, demam rematik, profilaksis infeksi pneumokokus juga untuk profilaksis endokarditis dan terapi tambahan. Kontra Indikasi : alergi (hipersensitif) terhadap penisilin. Sediaan : amoksisilin (generik), kapsul 250 mg, kapl 500 mg, serbuk injaksi, sirup kering.

5. Co-amoxiclav (amoksisilin-asam klavulanat) Indikasi : Infeksi saluran nafas atas dan bawah, saluran urogenital, kulit dan jaringan lunak, infeksi luka, sepsis intra abdomen, infeksi urogenital, infeksi panggul, gonore. Interaksi : Disulfiram, Aminoglikosida Efek Samping : Diare, mual, muntah, rasa tidak enak pada abdomen, sakit kepala, ruam kulit, urtikaria, vaginitis, kandidiasis, ikterus solestik.

 BAB III PENUTUP
 3.1 Kesimpulan
 Biologi molekuler dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi karena di bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari luar terhadap metabolisme tubuh. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian bakteri akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel. Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penisilin merupakan suatu asam organik, berbentuk kristal, berwarna putih yang sedikit larut dalam air tetapi larut baik dalam pelarut organik. Penisilin di peroleh dari jamur Penicillinum chrysogenum

 3.2 Saran Diharapkan jika menggunakan Antiobiotika harus sampai tuntas atau minimal penggunaan tiga hari dan di minum secara teratur untuk menghindari resistensi bakteri. Apabila ingin menggunakan antibiotik sebaiknya sakit yang di derita lebih dari tiga hari dan tidak di anjurkan bagi Ibu hamil serta menyusui untuk menggunakan antibiotik gololongan apapun.

Daftar Pustaka
 1. Rahardja, Drs. Kirana, dan Drs. Tan Hoan Tjay. 1978. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT Elex Media            Komputindo.
2. http://Indratiamahardika.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar